Pengertian Cinta Suci dalam Perspektif Islam dan Sastra
Definisi Cinta Suci
Singkatnya, cinta suci adalah cinta yang tulus, tanpa pamrih, dan bukan karena dorongan syahwat. Motivasi dasar cinta jenis ini menurut mayoritas sastrawan adalah taqwa, karena adanya pengaruh dari pengertian cinta dalam Islam dan karena adanya keterikatan untuk bersikap 'Iffah (menjaga kesucian diri).
Dr. Syukri Faishal dalam bukunya Tathawwur Al-Ghazal baina Al-Jahiliyyah wal Islam menyatakan bahwa cinta suci merupakan gambaran tentang sikap golongan kaum muslimin yang menjauhi dosa dan mengikuti mazhab taqwa serta lebih mengutamakan keselamatan dan kesucian di atas petualangan dan kesenangan sesaat. Mereka menyadari bahwa nafsu cenderung menyuruh kepada kejelekan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Yusuf (12):53:
"Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Mereka juga menyadari bahwa neraka dipagari dengan kesenangan-kesenangan nafsu dan bahwa nafsu akan menjadi baik jika seseorang dapat bersikap sabar terhadapnya.
Cinta Suci dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, cinta suci adalah cinta yang diarahkan kepada Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan-Nya. Cinta ini mencakup cinta kepada orang tua, anak, saudara, pasangan, dan keluarga, namun tetap mengutamakan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya.
Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah (9):24:
"Katakanlah, 'Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.'"
Cinta suci dalam Islam juga mencakup sikap 'Iffah, yaitu menjaga kesucian diri dari perbuatan dosa dan menjauhi godaan nafsu. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak kesucian hati dan jiwa.
Peran Cinta Suci dalam Kehidupan Manusia
Cinta suci memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, antara lain:
Ujian dalam Kehidupan
Cinta adalah proses ujian yang keras dan pahit dalam kehidupan manusia. Ujian itu terwujud dalam rangkaian perjalanan yang ditempuh cinta dalam kehidupan. Apakah cinta yang ada dalam diri seseorang mampu mendorongnya untuk meraih jalan yang mulia lagi tinggi, atau sebaliknya cinta justru menjerumuskan ke jalan yang hina lagi rendah? Semua pertanyaan itu akan terjawab setelah orang tersebut menempuh proses ujian cinta.Faktor Pendorong Peradaban
Keberadaan cinta yang mendasar dalam diri manusia termasuk faktor paling utama yang mendorong umat manusia untuk memakmurkan dunia, membangun ciri-ciri peradabannya, dan membina urusan kehidupannya secara teratur.Sekiranya tidak ada cinta, niscaya manusia tidak terdorong untuk merealisasikan cita-citanya dalam kehidupan ini, dan tidak akan dibangun di sepanjang sejarah, baik keagungan maupun peradaban dan tidak pula akan tercipta suatu eksistensi maupun kejayaan di alam kenyataan ini.
Melestarikan Eksistensi Manusia
Keberadaan cinta merupakan faktor dominan dalam melestarikan eksistensi manusia dan landasan berinteraksi antar mereka, guna mengambil manfaat dari peradaban umat lain dan mengenal berbagai macam hakikat ilmu yang terdapat di alam semesta, kehidupan ini, dan dalam diri manusia itu sendiri.Membangun Kehidupan Harmonis
Ketika cinta diarahkan untuk kebaikan dan dijadikan sebagai sarana untuk mendatangkan manfaat, maka cinta akan menjadi ikatan terkuat dalam menjaga kebutuhan keluarga dan persatuan masyarakat, membangun tata kehidupan, menciptakan suasana aman dan tentram, mewujudkan rahmat dan kasih sayang, serta mewujudkan kemakmuran di empat penjuru mata angin di bumi ini.Mengubah Sejarah dan Peradaban
Cinta yang ditumbuhkan berdasarkan faktor keimanan apabila telah meresap dan mengakar di dalam hati manusia, akan mampu menciptakan berbagai hal yang mengagumkan. Cinta yang dilandasi oleh keimanan akan mampu mengubah perjalanan sejarah, menegakkan puncak kejayaan dan kemuliaan di dunia, dan membangun negeri besar yang tidak pernah redup cahaya keagungannya.Hal tersebut sebagaimana telah direalisasikan oleh para pendahulu kita, generasi kaum muslimin terdahulu yang pemberani lagi mulia, yaitu mereka yang sampai sekarang masih tetap menjadi suri teladan yang patut ditiru, dan jejak-jejak peninggalan mereka menjadi idola yang disanjung dan dielu-elukan oleh generasi penerus yang ideal di sepanjang sejarahnya.
Posting Komentar untuk "Pengertian Cinta Suci dalam Perspektif Islam dan Sastra"
Posting Komentar