Mengenal Kitab Nihayatuz Zain: Karya Fiqih Klasik dari Syekh Nawawi al-Bantani

 

Haidar - Syekh Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi al-Bantani, lebih dikenal sebagai Syekh Nawawi al-Bantani, lahir di Kampung Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, pada tahun 1230 H (1815 M). Beliau merupakan keturunan ke-12 dari Maulana Hasanuddin, Sultan pertama Kesultanan Banten, dan nasabnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW melalui jalur Sunan Gunung Jati.

Syekh Nawawi dikenal sebagai ulama produktif dengan lebih dari 100 karya ilmiah di berbagai bidang, termasuk fiqih, tafsir, hadits, dan tasawuf. Kitab Nihayatuz Zain adalah salah satu karya fiqih beliau yang sangat berpengaruh di kalangan pesantren.

Kitab Nihayatuz Zain: Fiqih untuk Pemula

Nihayatuz Zain Fi Irsyadi al-Mubtadi'in adalah syarah (penjelasan) dari kitab Qurrat al-‘Ain karya Syekh Zainuddin al-Malibari. Kitab ini disusun dengan bahasa yang sederhana dan sistematis, menjadikannya cocok untuk pemula dalam mempelajari fiqih mazhab Syafi'i.

Kitab ini terdiri dari beberapa bab, dimulai dengan bab shalat dan diakhiri dengan bab pembebasan budak. Syekh Nawawi menggunakan referensi dari berbagai kitab klasik, seperti Nihayatu al-Amal karya Abu Khudhoir al-Dimyathi dan Tuhfatu al-Muhtaj karya Ibnu Hajar al-Haitami, dalam menyusun kitab ini .

Struktur Ilmu dalam Kitab Nihayatuz Zain

Dalam mukaddimah kitab ini, Syekh Nawawi menjelaskan tentang pembagian nama (ism) dalam bahasa Arab, yang terdiri dari:

  1. Ismul Dzat (اسم الذات): Nama yang menunjukkan hakikat atau jati diri sesuatu, seperti زيد (Zaid).

  2. Ismul Jauhar (اسم الجوهر): Nama yang menunjukkan bagian dari suatu benda, seperti الجوهر للجدار (inti tembok).

  3. Ismul Sifah Haqiqiyah (اسم صفة حقيقية): Nama yang menunjukkan sifat hakiki suatu benda, seperti أسود (hitam), أبيض (putih).

  4. Ismul Sifah Izaafiyyah (اسم صفة إضافية): Nama yang menunjukkan sifat tambahan suatu benda, seperti معلوم (diketahui), مالك (pemilik).

  5. Ismul Sifah Salbiyyah (اسم صفة سلبية): Nama yang menunjukkan sifat negatif suatu benda, seperti أعمى (buta), فقير (miskin).

  6. Ismul Sifah Haqiqiyah Ma'a Sifah Izaafiyyah (اسم صفة حقيقية مع صفة إضافية): Nama yang menunjukkan sifat hakiki dan sifat tambahan suatu benda, seperti عالم (berilmu), قادر (mampu).

  7. Ismul Sifah Haqiqiyah Ma'a Sifah Salbiyyah (اسم صفة حقيقية مع صفة سلبية): Nama yang menunjukkan sifat hakiki dan sifat negatif suatu benda, seperti قادر لا يعجز (mampu dan tidak pernah lemah).

  8. Ismul Sifah Izaafiyyah 'alaa Sifah Salbiyyah (اسم صفة إضافية على صفة سلبية): Nama yang menunjukkan sifat tambahan dan sifat negatif suatu benda, seperti أول (pertama).

  9. Ismul Majmu' Sifah Haqiqiyah wa Izaafiyyah wa Salbiyyah (اسم مجموع صفة حقيقية وإضافية وسلبية):Nama yang menunjukkan gabungan sifat hakiki, sifat tambahan, dan sifat negatif, seperti الإله (Allah) .

Kesimpulan

Kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani merupakan salah satu karya fiqih klasik yang sangat berharga bagi umat Islam, khususnya di Indonesia. Dengan bahasa yang sederhana dan sistematis, kitab ini memudahkan pembaca untuk memahami ajaran fiqih mazhab Syafi'i. Karya ini juga mencerminkan dedikasi Syekh Nawawi dalam menyebarkan ilmu pengetahuan Islam kepada umat, baik di Tanah Air maupun di dunia internasional.

Posting Komentar untuk "Mengenal Kitab Nihayatuz Zain: Karya Fiqih Klasik dari Syekh Nawawi al-Bantani"