Khutbah Idul Adha Singkat: Makna Kurban dan Keteladanan Nabi Ibrahim
Khutbah Pertama
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu wallahu akbar, Allahu Akbar wa lillaahil hamd.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang telah memuliakan kita dengan hari yang agung ini—Hari Raya Idul Adha. Sebuah momen di mana gema takbir membahana, hewan kurban disembelih sebagai bentuk ketundukan, dan hati kita diajak kembali kepada makna sejati ketaatan.
Pelajaran dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pada hari yang mulia ini, kita mengenang kisah besar Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dan putranya, Nabi Ismail. Ini bukan sekadar sejarah, melainkan teladan hidup tentang keikhlasan, ketaatan, dan pengorbanan yang luar biasa.
Ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, beliau tidak bertanya “kenapa”, tapi langsung menyampaikan wahyu itu kepada putranya. Nabi Ismail pun menjawab dengan penuh keteguhan:
"Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Inilah esensi dari Idul Adha: ketaatan total kepada Allah, bahkan ketika diperintah untuk mengorbankan yang paling kita cintai. Pertanyaannya sekarang: sudahkah kita menempatkan perintah Allah di atas hawa nafsu kita? Sudahkah kita siap berkorban demi kebaikan dan kebenaran?
Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillaahil hamd.
Khutbah Kedua
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk menyambut hari penuh berkah ini. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, panutan umat dalam segala sisi kehidupan.
Makna Kurban dalam Islam
Jama’ah Idul Adha yang dirahmati Allah,
Kurban bukan sekadar menyembelih hewan. Allah menegaskan dalam Surah Al-Hajj ayat 37:
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.”
Yang Allah nilai bukanlah besar atau kecilnya hewan kurban, tapi niat tulus dan ketakwaan di baliknya. Itulah yang menjadi roh dari ibadah kurban.
Semangat Berkurban di Zaman Modern
Di zaman yang penuh tantangan ini, semangat berkurban harus diperluas. Tidak hanya menyembelih hewan, tapi juga mengorbankan waktu, tenaga, dan harta demi kemaslahatan umat. Idul Adha adalah momentum untuk:
Menguatkan iman
Menyebarkan kebaikan
Menjalin kembali silaturahim
Mari kita hidupkan kembali semangat ini di keluarga, lingkungan, dan masyarakat.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillaahil hamd.
Penutup Khutbah Idul Adha 2025
Akhirnya, marilah kita memanjatkan doa, semoga Allah menerima amal ibadah dan kurban kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan keberkahan dalam hidup kita.
Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal ‘aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Posting Komentar untuk "Khutbah Idul Adha Singkat: Makna Kurban dan Keteladanan Nabi Ibrahim"
Posting Komentar